Jumat, 16 November 2012

Pidato Ketua PGRI Cabang Tanggeung Pada HUT PGRI Ke-67




Assalamu’âlaikum Wr.Wb.

Hidup Guru … ! Hidup PGRI .. ! Solidaritas!

Yang saya hormati Pengurus Cabang PGRI Kecamatan Tanggeung;
Yang saya hormati Para Pengawas dan Penilik Pusbindik TK/SD Kecamatan Tanggeung;
Yang saya hormati Tokoh-Tokoh Pendidikan;
Yang saya hormati para Kepala Sekolah;
Yang saya hormati Guru-Guru Se-Kecamatan Tangeung; serta
Siswa-siswi yang saya cintai dan saya banggakan,

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita mendapat kekuatan untuk melaksanakan berbagai tugas pengabdian di bidang pendidikan, organisasi, dan dapat hadir dalam Upacara Peringatan HUT PGRI ke 67 dalam keadaan sehat walafiat. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammmad SAW, kepada keluarga, Sahabat serta umatnya sampai akhir zaman.
Hadirin yang saya hormati, PGRI pada tangal 25 November 2012 genap berusia 67 tahun. Ia lahir pada tanggal 25 November 1945 di Surakarta. PGRI merupakan sebuah organisasi raksasa dengan sekitar 2 juta orang anggota, sangat berpengaruh dalam arena pendidikan nasional. PGRI telah terbukti tahan uji terhadap setiap perkembangan zaman dalam rentang waktu itu, tanpa ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa organisasi ini akan melemah, bahkan kelihatan justru makin kuat, sekalipun menghadapi tantangan dari organisasi guru  lain  sejak reformasi. Layaklah pada hari ulang tahun yang ke-67 ini kita renungkan Jatidiri PGRI guna lebih mengenal PGRI secara hakiki.
Hadirin yang saya hormati, dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya PGRI adalah organisasi perjuangan, organisasi profesi dan organisasi ketenagakerjaan. PGRI adalah organisasi perjuangan karena PGRI mengemban amanat cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945 yaitu menjamin, menjaga dan mempertahankan keutuhan kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain dari itu anggota PGRI berjuang dalam meningkatkan profesinya, membina serta mengembangkan sikap, perilaku dan keahlian agar mampu melaksanakan tugas dengan baik, bertanggung jawab dan dapat diandalkan. Lebih dari itu PGRI berjuang dalam peningkatan kesejahteraan guru dan anggaran pendidikan yang memadai. PGRI adalah organisasi profesi, karena aggotanya adalah guru yang dituntut memiliki integritas dan kemampuan profesional yang tinggi agar mampu melaksanakan darmabaktinya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Jabatan guru tidak dapat diwakilkan kepada orang lain yang bukan guru, karena guru adalah suatu profesi, PGRI juga merupakan  organisasi ketenagakerjaan, karena PGRI memperjuangkan hak-hak anggota dalam bidang ketenagakerjaan, secara sungguh-sungguh membela serta melindungi kepentingan anggota. memperjuangkan nasib dan kedudukan para guru baik negeri maupun swasta, agar dapat mendapatkan penghargaan yang layak sesuai dengan status dan tugasnya. Itulah gambaran Jatidiri PGRI:' berjuang, profesi dan ketenagakerjaan'., Tiga hal mendasar yang seyogianya merupakan inspirasi dan arah dalam setiap aktifitasnya, berjalan seiring, seayun dan selangkah dalam mencapai tujuannya.
 Hadirin yang saya hormati, oleh karena itu  pada  kesempatan ini saya mengharapkan agar Cabang PGRI  Kecamatan Tanggeung harus mampu berbenah diri  terutama dalam penataan keanggotaan dan kepengurusan. PGRI ranting dan Cabang  harus mempunyai data keanggotaan yang jelas. Kejelasan data itu juga akan menjadi dasar pendataan keanggotaan organisasi secara nasional. PGRI Cabang Tanggeung diharapkan  memprogramkan gerakan penerimaan anggota baru, untuk guru dan tenaga kependidikan baik PNS maupun non PNS. Kepengurusan dalam PGRI di semua tingkatan perlu dilakukan penertiban. Penataan itu antara lain, pembentukan kepengurusannya, surat keputusan pengesahannya, kepatuhan dalam menyelenggarakan forum organisasi (konferensi, rapat-rapat, dan pertemuan-pertemuan organisasi).
Hadiri yang saya hormati, PGRI adalah organisasi besar, berwibawa, dan dewasa. Anggotanya kaum cerdik, pandai, terpelajar, dan juga bermartabat. Karena itu, organisasi ini harus dikelola dengan penuh tanggung jawab sesuai amanat organisasi. jangan dikelola sambil lalu, sebisanya, seingatnya, dan semaunya. Paradigma kerja pengurus perlu ditingkatkan, dan kerja individu diubah menjadi kerja kolektif, dan nuansa dilayani menjadi melayani, dan otoriter menjadi demokratis, dari sebisanya menjadi tertib, dan seterusnya. Kantor atau sekretariat organisasi hendaknya dikelola dengan baik, agar mampu menjadi tempat pengendalian kegiatan perjuangan organisasi. Untuk efektivitas perjuangan organisasi, Pengurus PGRI diharapkan mampu bekerja sama dengan berbagai pihak. Kerja sama dikembangkan dengan prinsip saling menguntungkan untuk kepentingan organisasi dan anggota serta peningkatan mutu pendidikan. Sikap organisasi berkenaan dengan hubungan dengan pihak lain adalah menempatkan PGRI sebagai mitra yang kritis. PGRI bukan oposisi pihak manapun.
Maju tidaknya organisasi ini bergantung pada pengurus dan anggota PGRI, bukan kepada orang lain. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kita kekuatan dan bimbingan sehingga mampu menjalankan organisasi ini dengan baik.

Wassalammuâalaikum wr.wb.

Hidup Guru …..! Hidup PGRI …..! Solidaritas..!






Tidak ada komentar:

Posting Komentar